Tuesday 18 February 2014

Proses Mendapatakan STNK Duplikat (STNK Hilang)



Kembali STNK ku

mahasiswa kalo nempatin barangnya itu kadang seenaknya sendiri termasuk juga itu data penting seperti STNK. yah Stnk saaya hilang!!! dunia seakan mau
terbelah. . hadehhhh


gini ceritaku saat tragedi hilangnya STNK motor V-ixion item.
di mana saat hujan rintik pulang ujian (senin/13/01/2014) sekitar pukul 13.15 WIB, keluar dengan nekat melewatinya dan segera kurogoh dompet ngambil STNK sebagai bukti keluar motor.
dengan sedikit godaan yang jaga parkir,"mas stnk nya beda. ." (sambil nunjukin ke plat nomor).
"Hah!! beneran mas??" mukaku manyun..
 "hla ini pake Plat besi, stnk nya keertas" sambung mas parkir. .
"stnk nya mas. . " dengan muka melas sambungku ..
nah saat itu mau ujan beneran (dewres) terus lanjut aja stnk aku taruh ke kantong pantat belakang barengan dompet. tujuan ku mau ke atm, ngecek transfer.
nah sampe di atm, akulangsung keluarin dompet n ngecek saldo. Yahh paya transferan belum ada (tepuk jidat) balik kosan langsung pesen makanan samping kos.
nah dengan lahapnya makan, dan tiba saatnya smembayar. Lohhhhhh!! (mata melotot) dompet kok  tipis banget yah? gumamku. segera kumembayar langsung inget
dimana Stnk ku?? oh shiittt . . !!
langsung gledah  tas samping (punya ku), eh ga ada, dengan tenang aku berpikir. aku keluar kutelusuri jalan yang dilewati tadi sampai balik ke FT,
tanya mas parkiran yang adsurb, nerjang sungai eh jalan becek sampai balik ke atm yang sunyi tadi. Ga ada broooooo!!!

yah begitulah singkatnya. .
nah kini Stnk dengan cap DUPLIKAT telah kupunyai dengan tahap proses yang agak ribet birokrasisnya.
Untuk mengurus penggantian STNK yang hilang, prosedurnya lebih rumit dan lebih panjang daripada mengurus penggantian SIM. Nah, begini urutan-urutan proses penggantian STNK yang hilang:
Awalnya aku tanya pada hhhmmmmm mantan cewe yang ane pdkt’in dan dia tanya pada bapaknya. (ohh shit!!) sampe sampe sms’an ga jelas lanjutnya.
singkat aja  ceritanya, awalannya tanya gini, “bawa apa aja ke Polsek?” sambil berharap cemas krn  saya ga pernah ke sana (sumpah)
“bawa bpkb lengkap & ktp yang punya.”
“bawa motor ngga?” aneh ni pertanyaanku. .
“engga!” singkat menyikat jawabnya.
Yah intinya dapet, saya harus ke POLSEK.
Keesokan harinya saya ke Polsek untuk mengurus surat kehilangan . Tidak ada biayanya sih, tetapi pegawai di kantor Powilltabes sepertinya meminta “pengertian” uang ala kadarnya. Ya sudah, saya beri Rp10.000 saja daripada tidak enak. Dokumen yang diperlukan adalah fotocopy KTP, fotocopy BPKB. Kemudian fotokopi 3x sekalian BPKB & KTP pemilik 2x buat jaga-jaga.

Kemudian  saya menuju kantor Samsat sukoharjo. Sambil menyerahkan fotokopi surat kehilangan, di kantor Samsat saya mengambil formulir tes fisik, lalu kendaraan menjalani tes fisik. Kendaraan digesek nomor mesin dan nomor rangkanya. Tidak dikenakan biaya sama sekali. Tertulis dengan jelas pada spanduk yang terpasang di sana bahwa tes fisik tidak dipungut biaya.tapi tetep aja orang yang gesek nya minta Rp15.000,-

Tahap ketiga lanjut mencari surat bukti pemasangan iklan di media  kehilangan STNK. Saya menuju media cetak dekat (selatan) Amigo sukoharjo. Disini saya dimintai biaya adminstrasi Rp20.000,-
Kemudian dari sana saya diminta menuju bagian BAP Polantas untuk dibuatkan surat berita acara pemeriksaan sebagai surat pengantar. Sama seperti di atas, uang ala kadarnya diharapkan oleh petugas yang membuatkan BAP Rp50.000,- broooo!! . Dokumen yang diperlukan adalah fotocopy KTP, fotocopy BPKB, bukti iklan kehilangan yang dimuat di koran, dan surat kehilangan.

Dari Polantas, saya disuruh ke Samsat lagi. kemudian ke formulir pendaftaran, lalu serahkan ke loket stnk baru. Di sini semua dokumen kita diperiksa, lalu kita antri menunggu panggilan. Tidak sampai setengah jam,  kemudian saya disuruh mengurus fiskal bersama berkasnya.
Kembali ke loket tadi menunggu 2 jaman(karena jam istirahat) sampe jam 2.30 nama saya dipanggil untuk membayar Rp50.000 biaya STNK, dan tidak berapa lama kemudian STNK yang baru sudah di tangan. formulir pendaftaran penggantian STNK. Tidak dikenakan biaya sama sekali untuk mengambil formulir.

Alhamdulillah, ternyata biaya membuat STNK pengganti hanya Rp50.000 saja. Uang sukarela untuk pembuatan surat kehilangan, surat BAP, dan surat dari Polantas saya ikhlaskan saja, anggap saja itu uang sedekah buat pegawai kecil. Jika ditambah biaya iklan baris di media lokal Rp20.000,- berapa yah . .

Jika dilihat prosesnya memang panjang dan melelahkan, maka sebagian orang yang tidak mau repot-repot akan memakai jasa orang dalam. Di sinilah peluang melakukan “korupsi”. Seorang bapak yang juga sama-sama mengurus STNK yang hilang bercerita bahwa dia memakai orang dalam di kantor. Tinggal beres, beberapa hari kemudian STNK yang baru bisa diambil. Tetapi, saya tidak mau melakukan hal itu. Biarlah saya agak repot dan antri cukup lama mengurus secara prosedural proses penggantian STNK yang hilang. Dengan demikian saya sudah ikut mendidik polisi berbuat jujur dengan tidak melakukan korupsi.

Memang mengurus STNK secara prosedural (tanpa calo atau “orang dalam”) itu metode yang brute force, tetapi saya pikir prosedur tersebut mendidik kita agar taat aturan dan selalu menegakkan prinsip kejujuran. Kita berbuat jujur dan polisi juga jujur.

Saran saya kepada kepolisian, proses yang panjang tersebut bisa disederhanakan dalam satu atap saja.

0 comments:

Post a Comment